Puasa: Sambil Menyelam "tidak boleh" Minum Air


Masa kanak-kanak adalah masa dimana “semua hal dicoba-coba”, kadang menenangkan dan kadang menimbulkan masalah.
Dipuji . . . . pernah
Disanjung . . . . pernah juga
Dimarahi . . . . apalagi
Dipukuli . . . . bukan lagi
Diborgol . . . . ga laghhhhh kita bukan begal keles. . .
Menjadi salah satu dari bagian sejarah kehidupan anak dusun yang bertahan hidup di daerah timur Pulau Lombok, dengan teman-teman kecil saya dulu memiliki kisah yang sangat unik saat menjalani puasa.
Menikmati masa kecil di Bulan Suci Ramadhan di dusun kami (Beloved Dusun Bongkem) dulu sangat sederhana, menahan lapar dengan tidur sepanjang siang, sedangkan untuk menahan haus kami punya cara sendiri.
Tapi sebelum cerita saya mamu berbagi tips dulu nich, Ramadhan kan tinggal satu bulan lagi tiba. Tipsnya buat adek-adek atau kaum muda, berikut tips berpuasa :
1. Awali puasa dengan niat beribadah hanya kepada Allah Ta’ala
2. Akhirkan pelaksanaan makan Sahur (kurang lebih 30 menit sebelum waktu Shubuh biar Sholat Shubuh ga telat)
3. Jangan tidur setelah Sholat Shubuh, manfaatkan untuk tilawah, baca-baca, nyapu-nyapu, nyuci atau aktivitas lainnya yang bemanfaat
4. Tidur secukupnya di siang hari agar tidak ngantuk pas Sholat Tarawih
5. Segerakan pelaksanaan Buka Puasa (Pas Adzan Maghrib)
6. Hindari ngumpul-ngumpul yang ga jelas peruntukannya (sia-sia, isinya biasanya ngerumpi, ngegosip, liat orang lalu lalang)
7. Berbagi dengan sesama, berbagi nasihat kebaikan, berbagi makanan buat buka puasa dll
Itu tipsnya, semoga berkenan . . .heee
kayak tausiahnya Ustadz Maulana yang teriak
Jam makaaaaaan Ohh.... jam makannnnnnnnnnn

Begini ceritanya . . . . jrengngngngng (kayaq di sinetron-sinetron tipi antah berantah)
(MAAF BILA ADA KESAMAAN NAMA DAN CERITA, INI HANYA PENGALAMAN SEMATA !!!)
Langsung aja ke Ka Te Pe . . . .ikutan Edi ‘Parto’ Supono
Kondisi ini terjadi hampir sepanjang bulan Ramadhan . . .
Di pagi Ramadhan yang sunyi (orang masih pada tidur . . .)
“Kita cari Sisoq (Sasak, Siput) dan Lindung yo” ajak teman kecil saya.
“Kemana?” aku bertanya.
“Biasa, kita ke Kokoq (Sasak, Sungai) Gerisak dan Tanjah-anjah pergi manching Kerujuq (Sasak, Kepiting)” jawab teman saya yang lain.
“Ayo . . . ayo ” aku nyahut kegirangan
Kami pergi bersama untuk mencari Sisoq dan Lindung ke sawah.
Setelah terkumpul cukup Sisoq dan Lindung kami jalan kaki ke Kokoq Grisak dan Tanjah-anjah yang jaraknya sekitar 2 Km dari dusun kami. Tanpa membawa bekal (maklum lagi bulan Ramadhan).
 Sesampai kami di Kokoq Gerisak dan Tanjah-anjah kami langsung merakit umpan pada ujung tali yang kami bawa (tapi maaf pas jaman itu HP belum ada di dusun kami jadi dokumentasi juga ga ada, sorry ya. . . . . *sedih)
Manching Kerujuq berlangsung hingga siang hari,
Panas matahari terik . . . .
Tenggorokan kering . . . .
Lepas baju langsung berendem di aliran sungai,
Ada yang berendemnya dari awal pas baru dateng
Ada yang berendem naik dan berendem lagi
Ada yang khusyuk sekali menyelam (SAMBIL MENYELAM tidak boleh MINUM AIR)
Ada yang sengaja memakai baju yang basah
Jadi selama kami manching Kerujuq, siangnya kami berada di dalam air, mengggantikan kerujuq yang lagi renang. 

Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Sasak: 50 Kalimat Populer Di Pulau Lombok

Kamus Bahasa Lombok/Sasak (A-D)

Bahasa Sasak : Ungkapan sehari-hari