Pecut lebih baik bagimu ketimbang alat tulis


Satu yang jelas dari anak-anak di Dusun ini, mereka dididik untuk meneruskan semua aktivitas tetua. Mereka pada jaman itu masih belum mengenyam bangku sekolah. Adalah sebuah hal yang wajar bila anak-anak peternak Kerbau tidak bersekolah, mereka diwariskan Pecut dan menggiring ternak mereka ke tanah lapang. Mitos jaman itu "Kalian Sekolah Hanya Untuk Membahagiakan Orang Asing", hal ini membuat orang tua lebih memilih anak-anak mereka menjadi petani dan penggembala. 

Sedangkan aku, aku bersyukur kepada Sang Penguasa Alam Semesta yang telah menjadikan para pendahulu ku menjual sebagian ternak kemudian membeli beberapa petak sawah.

Ow ya, aku sangat dekat ibuku. Kala kecil aku selalu ikut dengan ibu ke sawah, tidak hanya pagi, malampun aku ikut dengannya. Suatu malam purnama aku dan Bundaku ke sawah yang jaraknya sekitar 1 kilometer. Ya. . .kami ke sawah untuk memotong pangkal jerami sisa panen padi tadi pagi.

Aku mulai merasa ngantuk, Bunda menyiapkan tempat untukku. Sekitar pukul 24.00 Wita waktunya pulang, karena aku masih ngantuk Bunda lalu membuka ikat kepalanya lantas menggendongku pulang.



Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Sasak: 50 Kalimat Populer Di Pulau Lombok

Kamus Bahasa Lombok/Sasak (A-D)

Bahasa Sasak : Ungkapan sehari-hari