Posts

Showing posts from June, 2015

Aturan Tak Tertulis

Image
Menghabiskan masa anak-anak di dusun adalah masa dimana aturan-aturan adat dusun tak tertulis mulai dituturkan. Orang tua – orang tua yang telah lebih dahulu menerima titah sang pendahulu melakukan hal yang sama kepada kami yang kecil. Aturan yang tidak disusun dengan menghabiskan anggaran dusun, aturan yang disusun tidak dari rapat rancangan komisi tiga dewan perwakilan dusun, aturan yang disusun bukan karena hasil demonstrasi anak-anak kecil yang butuh kejelasan batas-batas permainan yang mereka nikmati, aturan yang disusun bukan untuk mendapat keuntungan ekonom i. Adalah sebuah aturan sederhana, sederhana tapi sangat mengena sesederhana permainan anak-anak dusun tidak ada sanksi tapi terhujam kuat dalam hati tidak ada sanksi tapi kami tetap patuhi tidak ada sanksi tapi kami terus taati aturan non formal, tidak untuk dipolitisasi, tidak untuk memanipulasi, tidak untuk adu argumentasi, Aturan itu kami terima dan kami taati, kami menelan mentah-m

Puasa Perdana

Image
“Nanda, bangun dulu yuk. Besok kan nanda akan melaksanakan puasa perdana” bunda dengan lembut membangunkanku. “Yhaaaaaaa, . . . . .oaaaaaammmm” dengan menggeliatkan tangan aku bangun dengan rasa kantuk. “Nanda cuci muka dulu sana” bunda menyuruhku. “Ya bunda” aku melangkah membawa kantuk ke Bong dekat Jebak rumah. ......................@$%#^%$#^&&%................................ “Sahuuuur . . .Sahur . . .Sahuuur . . .” suara teriakan dari masjid yang dimaksudkan untuk membangunkan warga kampung untuk makan sahur. “Sahuuuur . . .Sahur . . .Sahuuur . . .silaq inaq amaq semeton jari pade tues ngelor sahur, waktu leq masjid menunjukkan jam telu lebih dua menit, waktu makan sahur karing sejam lebih empat pulu baluq menit. Sahuuuuurrr . . . .sahur . . . sahuuuurrrrr” teriaknya lagi. Teriakan ini diulangi sekitar 5 menit sekali hingga waktu imsak tiba. “Awaaaaasss, waktu imsak wah dateng......... waktu imsak wah dateng............ waktu imsak wah dateng.........

Bunda Sekuat Itu Engkau Dulu

Image
Ahad sore aku sorang diri masih mencabut rumput di sawah, kakak perempuanku sekalian mencari rumput untuk makan kambing kami, kakekku sudah tak mampu keluar jauh, sedang sang Dara kini istirahat setelah seharian mencari secercah rejeki di hamparan sawah. Sang Dara adalah My beloved Inaq. Tidak ada yang menyangsikan lagi bahwa semenjak ayahanda berpulang kehadapan-Nya, Bunda adalah tulang punggung keluarga. Semua pekerjaan di sawah yang awalnya dikerjakan oleh laki-laki ia lakukan, mencangkul, mencari kayu bakar, memotong kayu dengan kapak, memikul gabah, menggotong beras, dan itu beliau lakukan sudah sekitar 20 tahunan. Masih sangat jelas dalam ingatanku badan Bunda yang kekar dulu terlihat begitu ringan melakukan semua aktivitas itu. Memotong kayu sekali tebas baik dengan parang atau kapak, mencangkul dengan ayunan ringan, memikul gabah dengan sedikit ungkitan, se-ringan itu kelihatannya dulu. Ah  . . . Inaq engkau memang luar biasa.  Inaq . . . . . Engkau adalah Inaq

Bahasa Sasak: Istilah Populer Di Kalangan Kaum Pedalaman Lombok

Image
Teteman sekalian yang hobi baca dan terus mengembangkan rasa ingin tahu tentang Lombok, especially abaout my beloved village (Dusun Bongkem-Lepak). I wrote this one just for sharing and  comparing. I mean, you can suit these words bellow with yours.  Sasak                          Bahasa                       English Ketaun                         Musim hujan               Rainny Season Kebalit                         Musim panas              Summer Daya                            Utara                           North Lauq                            Selatan                        South Timuq                          Timur                           East Bat                               Barat                           West Dohor                          Zhuhur                         Midday Prayer Asar                             Ashar                           Afternoon prayer Magrib                         Maghrib                       Sunset Pray

Nenek dengan Jowong-nya Tak Kuat Menahan Tangis

Image
Posisi duduk nomor 9 membuatku lebih leluasa untuk melihat kawasan yang akan aku lalui. Berangkat dari terminal Mandalika-Mataram sekitar pukul 11.00 WITA bus malam yang aku tumpangi bergerak menuju Pelabuhan Penyebrangan Lembar. Kalu tidak salah ini adalah perjalanan ke-3 saya keluar dari Lombok ke arah barat melewati Lembar. Dan siang itu aku melihat kejadian yang sungguh menggugah, mengharukan, menyentuh, menumpahkan air mata. Bus yang aku tumpangi masih menyisakan sekitar 20-an kursi kosong di belakang, dan aku berfikir bus ini terlalu nekat untuk berangkat dengan penumpang yang sedikit sekali. Namun ternyata apa yang aku fikirkan tidak benar adanya. Ketika bus yang akau tumpangi sudah mengambil tempat parkir dan antrian, aku melihat sebuah Montor Penginag (Mobil Pick-Up) berwarna hitam memasuki gerbang Pelabuhan Penyeberang Lembar. Sekelompok anak-anak usia belasan tahun, aku perkirakan mereka masih duduk di bangku SMP, berjalan menuju bus yang aku tumpangi. Sedangkan Mont

Kata Pengantar pada Seri Bahasa Sasak

Image
Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Tiang matur puji syukur tipaq de side Allah saq Maha Kuase, saq sampun beng tiang kesehatan sampai tiang bau selesean tulisan niki. Nenten tiang lupaq sempait salam tipaq Nabi Muhammad sallallahu’alaihi wasallam saq wah bukaq otak manusie saq jari tetu-tetu manusie tulen. Lekan tulisan niki tiang nyobaq “pancing” pembeleq-pembeleq saq araq leq gumi selaparang niki adeqn saq piaq dokumentasi base sasak selapuq logat saq araq leq gumi paer tiang pelungguh niki. Sengaq jaman mangkin batur-batur bajang saq leq gumi selaparang niki sebagian sampun lupaq base mesaq saq wah jari pengadeq-adeq dengan toaq.   Tulisan tiang niki tiang isiq siq kosa kata base sasak, sasak alus, istilah-istilah saq araq leq base sasak dait sekediq conto pengeraosan. Tepiaq adeqn saq bau jari penginget tiang pelungguh selapuq tentang bahase sasak niki, adeqn saq ndaq jari sesel mudi. Tiang cobaq nulis kadu telu base (

Dekat Lombok: Fenomena "To Jaweeee"

Image
Sore itu aku baru saja tiba di rumah dari perjalanan ke Pulau seberang, badan tersa begitu capek. Hal pertama yang biasa aku lakukan sebagai ritual saat baru sampai rumah dari suatu perjalanan adalah beragi oleh-oleh. Mengucap salam, cium tangan Ibu dan Kakek. Namun sore itu susana rumah agak sepi, Cuma ada Ponakan ku yang lagi menunggu di teras rumah, . . . “Assalamu’alaikum” aku mengucap salam. “Wa’alaikumusslam” ponakan aku menjawab langsung. “Makaqn saq sepi laloq, mbe lain Papuqm?” aku bertanya. “To Jaweeeee” jawab ponakanku “%$#^%#^%$&^.......hah .......%#^%$^%#$# ???” aku merasakan ada sesuatu yang aneh. “Mbe lain Baloq jaq ???” tanya ku lagi. “To Jaweeee . . .” jawab ponakan ku lagi. Ternyata jargon yang lagi hits di LOMBOK saat itu sampai saat ini adalah “TO JAWEEE”. Ini telah menjadi tranding topik di mulut anak-anak. “TO JAWEEE” (ke Jawa) adalah jawaban dengan pertanyaan "mau ke mana?", "lagi dimana?" atau perta