Budaya Sasak: STOP! Hindari Hal Ini Saat Bertamu

 



Tulisan kali ini saya berbagi tentang hal-hal yeng perlu diketahui atau diperhatikan saat menjadi tamu di rumah orang Lombok. Bertamu dalam bahasa Sasak disebut dengan BETEMUE. Waktu kunjungan menajdi hal yang perlu diperhatikan oleh siapa saja yang hendak bertamu. Siapapun boleh menjadi tamu baik dengan membuat janji ataupun tanpa membuat janji terlebih dahulu dengan tuan rumah. Dalam berbagai tulisan sering dibuatkan list hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam bertamu. Karena blog ini khusus berbicara tentang Suku Sasak Lombok, maka saya menulis tentang adat atau tata krama yang perlu diperhatikan saat bertamu. Berbagai hal yang saya tuliskan dalam kesempatan kali ini bukan merupakan aturan tertulis, tetapi tuturan yang turun temurun terus dilestarikan, walau akhir-akhir ini telah terjadi berbagai bentuk penyesuain.

Cek Juga: Bahasa Sasak Di Lokasi Wisata

KAPAN SIH WAKTU UNTUK BERTAMU ???

Tentu pertanyaan awal yang muncul adalah waktu yang tepat untuk bertamu itu kapan sih? Yang penting untuk diketahui bahwa untuk bertamu, tidak ada ketentuan mengenai adanya waktu-waktu tertentu. Sebelum ada alat penunjuk waktu (jam), masyarakat Suku Sasak lebih mengandalkan tanda-tanda alam dan waktu-waktu untuk sholat. Beberapa contoh waktu yang digunakan dalam versi Bahasa Sasak:

Lemaq Kelemaq                    Besok Pagi

Lemaq Bian                           Besok Malam

Bareh Galeng                        Nanti Siang

Bian-bian                               Sore

Inggas Ashar                         Setelah Ashar

Sendeqman Maghrib            Sebelum Maghrib

Meskipun terbilang longgar tetapi tamu tentu sebaiknya harus mengetahui kapan kira-kira waktu yang luang si pemilik rumah agar tidak menimbulkan kesan mengganggu. Sebagai contoh waktu antara Maghrib dan Isya, biasanya waktu ini digunakan untuk ngaji, atau makan malam. Berbeda dengan waktu awal bertamua yang relatif longgar, pembatasan waktu akhir untuk bertamu adalah pada kunjungan malam hari yaitu umum dibatasi sampai jam 10 malam atau dalam bahasa Sasak disebut dengan waktu Beleq Isa.

Baca INI: Kuasai Bahasa Di Tempat INI

ADA TATA CARA YANG KHUSUS GA ?

 Seseorang yang hendak bertamu hendaklah terlebih dahulu mengucap salam agama “ Assalmu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”. Kalu pemilik rumah telh membuka pintu dan dipersilakan masuk, baru tamu boleh masuk. Rumah-rumah di desa-desa seringkali tamu dijamu di sebuah Berugaq atau Sambi Alang. Biasanya duduk dengan posisi bersila.

 

ADA HIDANGANNYA JUGA GA ???

 

Biasanya dan tidak jarang jamuan yang diberikan adalah minuman hitam yaitu kopi. Kopi merupakan salah satu bahan pokok yang selalu ditemukan di prosesi jamuan. Maka tak jarang ditemukan sehari orang bisa minum kopi 10-15 gelas perhari gara-gara bertamu.

 

TATA KRAMA

 

Hindari mengambil sesuatu dengan tangan kiri

Memang telah menjadi tradisi atau tata krama yang turun temurun bahwa bagi masyarakat Suku Sasak, ada perbedaan yang nyata antara fungsi yang harus diemban oleh tangan kanan dan tugas-tugas hanya boleh dilakukan oleh tangan kiri.

Hindari penggunaan – Aku - Kamu -

 

Satu kata ini tidak bisa sembarang digunakan untuk semua orang. Walapaun dalam kebiasaan berbahasa indonesia kata –aku, kamu- adalah hal yang lumrah digunakan maka tidak demikian halnya dengan penggunaanya dalam tutur berbahasa sasak. Memilih menggunakan kata –aku, kamu- dalam berbahasa Sasak bukanlah pilihan yang bijak menurut saya pribadi. Maka alangkah eloknya kalau memilih kata semakna yang lebih halus yaitu Ite atau tiang untuk AKU dan Side atau pelungguh untuk mengganti KAMU.

Saat Menerima Hidangan Atau Makan Bersama Tuan Rumah

Pertama, hindari memulai santapan sampai dipersilakan oleh tuan rumah atau oleh orang lain yang mewakili tuan rumah. Ambillah makanan terdekat dengan posisi duduk, tentu tak elok kiranya mengambil makanan nun jauh di sana sebagai seorang tamu meski makanan itu terlihat enak sekali. Dan kata yang sering digunakan untuk mempersilakan tamu biasanya: silaq, silaq mulaian.

 

Kedua, mengambil dan mulailah makan hanya dengan tangan kanan.

 

Ketiga, selama menikmati jamuan dari tuan rumah hindarilah melakukan atau membicarakan hal-hal yang jorok yang membuat orang lain menjadi jijik. Misalnya kentut berbunyi apalagi ditambah berbau, fiiuhhhhh...... hindari!!!, membuang ingus saat santap makanan berlangsung.

 

Keempat, kalau sudah selesai makan bukan berarti boleh langsung cuci tangan asal cemplung. Tahan sejenak hinggga dipersilakan cuci tangan kalau memang belum ada yang memulai cuci tang maka nikmati aja makanan yang masih tersedia, makan kerupuk misalnya atau kacang-kacangan biasanya ada. Yang penting tahan sejenak.

 

Moga bisa menjadi perhatian kita bersama, dekimia ceramah kali ini semoga bermanfaat. Kalo di blog sy ga tau harus nutup seperti apa. Kalo diyutup sering denger .........helo ges, jangan lupa diser, komen dan saskreb ya ges......

Moga jumpa lagi tulisan selanjutnya.......

 

 

Comments

  1. Terima kasih paman

    ReplyDelete
  2. Itu bukan hanya berlaku untuk suku Sasak saja, tapi berlaku untuk semua kaum Muslimin sedunia.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bahasa Sasak: 50 Kalimat Populer Di Pulau Lombok

Kamus Bahasa Lombok/Sasak (A-D)

Bahasa Sasak : Ungkapan sehari-hari