Budaya Sasak: STOP! Hindari Hal Ini Saat Bertamu
Tulisan kali ini saya berbagi tentang h
Cek Juga: Bahasa Sasak Di Lokasi Wisata
KAPAN SIH
WAKTU UNTUK BERTAMU ???
Tentu
pertanyaan awal yang muncul adalah waktu yang tepat untuk bertamu itu kapan
sih? Yang penting untuk diketahui bahwa untuk bertamu, tidak ada ketentuan
mengenai adanya waktu-waktu tertentu. Sebelum ada alat penunjuk waktu (jam),
masyarakat Suku Sasak lebih mengandalkan tanda-tanda alam dan waktu-waktu untuk
sholat. Beberapa contoh waktu yang digunakan dalam versi Bahasa Sasak:
Lemaq Kelemaq Besok
Pagi
Lemaq Bian Besok Malam
Bareh Galeng Nanti Siang
Bian-bian Sore
Inggas Ashar Setelah
Ashar
Sendeqman Maghrib Sebelum Maghrib
Meskipun
terbilang longgar tetapi tamu tentu sebaiknya harus mengetahui kapan kira-kira
waktu yang luang si pemilik rumah agar tidak menimbulkan kesan mengganggu.
Sebagai contoh waktu antara Maghrib dan Isya, biasanya waktu ini digunakan
untuk ngaji, atau makan malam. Berbeda dengan waktu awal bertamua yang relatif
longgar, pembatasan waktu akhir untuk bertamu adalah pada kunjungan malam hari
yaitu umum dibatasi sampai jam 10 malam atau dalam bahasa Sasak disebut dengan
waktu Beleq Isa.
Baca INI: Kuasai Bahasa Di Tempat INI
ADA
TATA CARA YANG KHUSUS GA ?
ADA
HIDANGANNYA JUGA GA ???
Biasanya dan tidak jarang jamuan yang diberikan adalah
minuman hitam yaitu kopi. Kopi merupakan salah satu bahan pokok yang selalu
ditemukan di prosesi jamuan. Maka tak jarang ditemukan sehari orang bisa minum
kopi 10-15 gelas perhari gara-gara bertamu.
TATA
KRAMA
Hindari
mengambil sesuatu dengan tangan kiri
Memang telah
menjadi tradisi atau tata krama yang turun temurun bahwa bagi masyarakat Suku Sasak,
ada perbedaan yang nyata antara fungsi yang harus diemban oleh tangan kanan dan
tugas-tugas hanya boleh dilakukan oleh tangan kiri.
Hindari penggunaan –
Aku - Kamu -
Satu kata ini tidak bisa sembarang digunakan untuk
semua orang. Walapaun dalam kebiasaan berbahasa indonesia kata –aku, kamu- adalah
hal yang lumrah digunakan maka tidak demikian halnya dengan penggunaanya dalam
tutur berbahasa sasak. Memilih menggunakan kata –aku, kamu- dalam berbahasa Sasak
bukanlah pilihan yang bijak menurut saya pribadi. Maka alangkah eloknya kalau
memilih kata semakna yang lebih halus yaitu Ite
atau tiang untuk AKU dan Side atau pelungguh untuk mengganti KAMU.
Saat
Menerima Hidangan Atau Makan Bersama Tuan Rumah
Pertama, hindari memulai santapan sampai dipersilakan oleh
tuan rumah atau oleh orang lain yang mewakili tuan rumah. Ambillah makanan
terdekat dengan posisi duduk, tentu tak elok kiranya mengambil makanan nun jauh
di sana sebagai seorang tamu meski makanan itu terlihat enak sekali. Dan kata
yang sering digunakan untuk mempersilakan tamu biasanya: silaq, silaq mulaian.
Kedua, mengambil dan mulailah makan hanya dengan tangan
kanan.
Ketiga, selama menikmati jamuan dari tuan rumah hindarilah
melakukan atau membicarakan hal-hal yang jorok yang membuat orang lain menjadi
jijik. Misalnya kentut berbunyi apalagi ditambah berbau, fiiuhhhhh......
hindari!!!, membuang ingus saat santap makanan berlangsung.
Keempat, kalau sudah selesai makan bukan berarti boleh
langsung cuci tangan asal cemplung. Tahan sejenak hinggga dipersilakan cuci
tangan kalau memang belum ada yang memulai cuci tang maka nikmati aja makanan
yang masih tersedia, makan kerupuk misalnya atau kacang-kacangan biasanya ada.
Yang penting tahan sejenak.
Moga bisa menjadi perhatian kita bersama, dekimia
ceramah kali ini semoga bermanfaat. Kalo di blog sy ga tau harus nutup seperti
apa. Kalo diyutup sering denger .........helo ges, jangan lupa diser, komen dan
saskreb ya ges......
Moga jumpa lagi tulisan selanjutnya.......
Terima kasih paman
ReplyDeletelanjutkan juga blog pelinggih bajang
DeleteItu bukan hanya berlaku untuk suku Sasak saja, tapi berlaku untuk semua kaum Muslimin sedunia.
ReplyDelete