Makan T*i Kambing ?


Begitu banyak kenangan yang terajut di Dusun kecil itu, salah satu waktu paling fenomenal khususnya bagi anak-anak usia sekolah adalah Musim Kembang Komak (musim saat tanaman Komak berbunga) atau Musim Gero Bageq (musim saat buah asam mulai kering). Saat tersebut merupakan saat dimana suhu lingkungan sangat dingin dirasakan penduduk di Dusun. Kombinasi kain sarung, selimut dan Lempot (kain selendang) seolah tak mampu meredam sensasi dingin yang terasa menusuk hingga kesum-sum tulang.

Untuk menghangatkan tubuh akibat dingin aku dan saudara-saudara ku Mindu (menghangatkan tubuh dengan perapian) dengan membuat perapian kecil, membakar sampah dedaunan atau rumput kering sisa makan ternak. Biasanya kami membakar sampah di samping kandang Kambing, sisa makan Kambing lebih banyak bila dibanding ternak yang lain. Menemani Mindu pagi, kami biasanya Mpok Jagung, Tolang Botor, Tolang Komak atau Tolang Bageq. Jagung akan rowoh kalau sudah matang, sedangkan Tolang Botor akan semakin hitam kalau sudah matang.

Pagi itu masih cukup gelap dan kami sudah dalam posisi Mindu dan Mpok Tolang Botor dan Tolang Kacang. Aku mencoba menikmati tiap butir Tolang Botor bakar dan sesekali mencoba icip Tolang Kacang, sungguh tak di nyana, karena kadang-kadang yang kami kunyah adalah tai kambing. Butiran gelap mirip Tolang Botor diwaktu yang cukup gelap kala Musim Kembang Komak.

"Awas, jangan salah ambil" kakakku mulai menyeringai
“Kak, saya sudah dapat satu” aku mulai meramaikan suasana.
“Apa? Tolang Botor?” kakakku bertanya balik
“Bukan kak, tapi tai kambing” jawabku. Aku yakin itu tai kambing, sebab Tolang Botor dan Tolang kacang kalau dimakan tidak mungkin selembut itu, pasti ada renyah-renyahnya.
“Hahahahaha . . . aku sudah kunyah tiga malah” sambut kakakku dengan tawanya yang keras
“Hahahahahaha” kami tertawa.

Meski beberapa musim dingin kami memang “sering memakan" tai kambing, namun aku dan kakakku belum pernah penah sakit karenanya. Aku tidak tahu apakah itu sudah termasuk karbon aktif, yang katanya saat ini berfungsi sangat baik menjadi adsorben, guna menyerap semua kotoran sisa metabolisme dalam perut.



Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Sasak: 50 Kalimat Populer Di Pulau Lombok

Bahasa Sasak : Ungkapan sehari-hari

Kamus Bahasa Lombok/Sasak (A-D)