Aksara Sasak: Panduan Belajar Aksara Sasak


Dalam pelajaran Muatan Lokal yang dulu saat sekolah dasar pernah masuk kurikulum sekolah terdapat materi tentang Aksara Sasak atau dikenal dengan sebutan Aksara Baluq Olas (Aksara Delapan Belas). Aksara ini disebut juga dengan Carakan dan merupakan salah satu aksara dari beragam aksara yang ada di Nusantara. Aksara ini banyak ditemukan penggunaannya pada beberapa suku di tanah air, terutama digunakan untuk menulis dalam Bahasa Jawa, Bahasa Bali dan Bahasa Sasak (Lombok).

Dalam Aksara Sasak, tiap aksara mewakili sebuah huruf konsonan dengan akhiran vokal 'a'. Penulisan Aksara Sasak dalam tulisan-tulisan pada daun lontar dilakukan tanpa adanya spasi, oleh karena itu tiap pembaca aksara selain belajar aksara tentu diharapkan juga belajar kosakata Bahasa Sasak agar paham dengan teks bacaan sehingga dapat membedakan tiap kata.

Dalam banyak literatur penulisan Aksara Sasak jenis-jenis aksara dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan sumber suara atau tebal tipis pengucapan. Namun dalam tulisan ini, jenis-jenis aksara yang ada dalam Aksara Sasak saya coba tuliskan dalam pembagian yang relatif sederhana. Aksara Utama, Gantungan, Sandangan, Angka dan Aksara Serapan.

Aksara Utama merupakan aksara yang menjadi aksara yang digunakan sebagai rangka utama untuk menyusun kata.
Gantungan adalah pasangan aksara yang menggantung pada aksara utama yang berfungsi untuk meniadakan huruf vokal dan diganti dengan bunyi aksara gantungan tersebut.
Sandangan adalah tanda baca aksara tambahan yang digunakan untuk mengubah bunyi vokal di akhir aksara atau menambah konsosnan baru diakhir huruf vokal dari aksara yang diberikan sandangan.
Aksara Angka adalah aksara untuk penulisan angka
Aksara Serapan atau sering disebut Aksara Rekan merupakan aksara yang digunakan untuk membuat suara baru dalam aksara Sasak seperti bunyi Kha, Dza, Fa, Gha dan Za.

Aksara Utama
Aksara Utama dalam Aksara Sasak terdiri dari 18 aksara dan digunakan dalam penulisan takepan dan babad sasak.




Gantungan
Gantungan dalam Aksara Sasak dapat membuat vokal di akhir Aksara Utama yang diikutinya menjadi mati. Artinya bahwa, tidak ada vokal /a/ pada akhir bunyi pada Aksara Utama. Setiap Aksara Utama memiliki gantungan masing-masing.



Selanjutnya adalah Sandangan.

Sandangan
Sandangan dalam Aksara Sasak memiliki fungsi yang sama dengan harokat (baris) pada huruf hijaiyah (huruf arab). Secara umum ada beberapa fungsi dalam penggunaan sandangan.

Sandangan untuk mengubah huruf vokal
Sandangan dalam kategori ini dapat mengubah huruf vokal 'a' pada Aksara Utama dengan akhiran vokal baru tergantung sandangan yang digunakan.
Suku untuk mengubah vokal 'a' menjadi vokal 'u'
Wulu untuk mengubah vokal 'a' menjadi vokal 'i'
Taling untuk mengubah vokal 'a' menjadi vokal 'e' (huruf e seperti pada kata becek)
Taling tarung untuk mengubah vokal 'a' menjadi vokal 'o'
Pepet untuk mengubah vokal 'a' menjadi vokal 'e' (huruf e seperti pada kata beras)


Sandangan untuk menambah suara di akhir huruf vokal
Layar untuk menambah huruf 'r' stelah vokal 'a'
Wisah untuk menambah huruf 'h' setelah vokal 'a'
Cecek untuk menambah huruf 'ng' setelah vokal 'a'




Sandangan untuk mematikan huruf vokal
Paten digunakan untuk mematikan vokal dan digunakan diakhir kalimat



Aksara Angka
Aksara Angka merupakan suatu aksara yang digunakan untuk menulis angka yang digunakan dalam penulisan Aksara Sasak. Angka dalam Aksara Sasak digunakan seperti penggunaan angka pada penulisan huruf latin, yaitu digunakan untuk menuliskan suatu lambang bilangan atau nomor tertentu.



Aksara Serapan


Penting untuk diketahui bahwa ketrsediaan berbagai bentuk aksara yang ada dalam Aksara Sasak sejatinya belum mamapu untuk memenuhi kebutuhan dalam penulisan sejumlah kata tertentu dari belahan bumi lainnya. Maka, sebagai jalan keluar atas kasus tersebut dibuat suatu kesepakatan untuk pembuatan aksara baru yang dalam hal ini penambahan aksara dipengaruhi oleh akulturasi dari Bahasa Arab.


Semoga Bermanfaat.



Komentar

  1. Cara penulisan nama
    Rakha Ramadhan Jibran
    Dalam huruf aksara sasak gmn mohon bantuannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemana sy kirim hasil tulisan aksaranya....kalo lewat komentar ga bisa

      Hapus
    2. Aku dong juga..nama saya UMAR SIKA AL MADANI tulisnya pake tulisan aksara..kirim lewat wa aja

      Hapus
  2. Hai kak cara nulis biodata pake aksara gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat yg pengen contoh langsung penulisan aksara follow IG murdiah lombok

      Hapus
  3. Tunas bentuk kance pelafalan aksara sasak nike saq tetulis bemesaq'an

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tunas do'e mudahan te bau piaqan pelungguh video youtube

      Hapus
  4. cara penggunaan gantungan untuk akhir kalimat yang dipake gantungan kalimat matinya atau sebelumnya

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. bang minta emailnya dong, saya ada penelitian terkait aksara sasak mau minta tolong ke abang kalo boleh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa hubungi atau DM di instagram ya, Murdiah Lombok

      Hapus
  7. izin untuk mengambil gambar sebahgai bahan ajar mulok disekolah

    BalasHapus
  8. Informatif dan menarik blognya, dibanding sama website lain yang bahas Aksara Sasak, ini paling mudah dan enak dibaca.

    Mau nanya, kalo nama tiang gimana tulisnya?
    "Dio" itu ditulis ᬤᬶᬑ (di-o) atau ᬤᬶᬬᭀ (diyo) atau ᬤᬶᬳᭀ (diho)?
    Trus kalo "Sri" itu ditulis ᬲᬺ atau ᬲ᭄ᬭᬶ?

    Ada tiang temuin huruf gantung ᬺ di aksara Bali soalnya, trus karna tiang pikir aksara Bali dan Sasak sama, artinya bisa dipake. Matur tampiasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Sasak: 50 Kalimat Populer Di Pulau Lombok

Kamus Bahasa Lombok/Sasak (A-D)

Bahasa Sasak : Ungkapan sehari-hari