Dekat Lombok: Menu-menu primadona daerah pinggiran Lombok
Sambel Terong |
Begitu banyak menu masakan yang sangat
terkenal di Pulau Lombok, siapa yang tidak kenal Pelecing Kangkung, Beberoq
Terong, Ayam Taliwang, Sate Bulayak dan masih banyak lagi menu-menu lainnya.
Akan tetapi tahukah anda tentang sebuah fakta mencengangkan tentang menu-menu
masakan yang fenomenal tersebut, bahwa menu-menu tesebut sebenarnya bukanlah
menu yang menjadi makanan utama sehari-hari masyarakat Pulau Lombok. Secara
pribadi saya ingin mengatakan bahwa tidak semua masakan yang di Pulau Lombok
terkenal di luar, sebalikknya menu-menu masakan yang terkenal dari Pulau Lombok
belum tentu merupakan menu utama masyarakat Pulau Lombok.
Yang membuat menu-menu masakan terkenal
hingga ke luar Pulau Lombok adalah karena beberapa menu masakan Pulau Lombok
memang sesuai dengan lidah orang-orang non-Lombok atau pengunjung yang berasal
dari luar Pulau Lombok. Menu-menu yang cocok akan diceritakan keluar, dan
menu-menu yang kurang cocok pun diceritakan dengan cara yang berbeda sehingga
bisa mempengaruhi orang lain untuk ikut serta menikmati atau menolak sebuah
menu masakan (seperti Ilmu sosiologi pas SMA, tentang interaksi sosial, sub bab
pengaruh individu terhadap tataran kehidupan sosial).Hal ini yang kemudian menyebabkan
tidak semua menu masakan bisa dikenal oleh masyarakt luas. Maka intuk itulah
dalam kesempatan kali ini saya ingin mencoba memperkenalkan masakan-masakan
dengan menu sederhana yang masih terus menjadi menu andalan masyarakat Pulau
Lombok.
Dalam kesempatan ini saya akan mengulas
sedikit tentang sebuah tradisi yang ada di Pulau Lombok dalam membuat dan
menyajikan sebuah menu masakan. Tentu saja yang akan saya uraikan berikut ini
berdasarkan sudut pandang seorang anak petani yang lahir dan tumbuh di dusun.
Masyarakat petani dusun yang ada di Pulau Lombok umumnya membuat menu masakan
sesuai dengan musim, Ketaun (menu musim hujan) dan Kembalit
(menu musim kemarau). Sebuah Sesenggak Sasak mengatakan bahwa “sie
dait acan doang ndeq araq leq bangket (Hanya Garam dan Terasi yang
tidak ada di Sawah)” yang berarti
bahwa semua bahan untuk keperluan memasak sudah ada di sawah kecuali garam dan
terasi.
Ketaun merupakan anugerah yang besar bagi petani dusun, musim
ini menjadi sangat ditunggu-tunggu petani. Selain menjadi kesempatan untuk
menanam padi, ketaun juga dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis
sayur-mayur, Komak, Antap Lambek, Antap Congok, Antap Tereng, Antap Jongkong,
Buncis, Botor (Pelisaq), Lebui, Terongaceh, Terong Belo, Terong Unyil, Terong
Manis, Sebie Bewet, Sebie Beleq dan lain-lain. Di samping sayur-mayur
yang ditanam khusus, ada juga jenis sayur-mayur yang tumbuh liar di sawah atau
di pekaranagn rumah, Kangkung, Lelon, Tojang, Lengkarang,
Lembain, Ketujur dan lain-lain.
Tojang |
Lelon |
Kembalit atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan musim
kemarau merupkan puncak panen sayur-mayur yang berupa biji-bijian, cabai,
terong. Sedangkan untuk sayur mayur yang berasal dari jenis dedaunan, masih
tersedia sedikit kangkung di awal musim, tojang, namun pada musim ini dawong
menjadi tanaman yang tumbuh subur. Jadi untuk menu masakan musim kembalit
didominasi oleh jensi
biji-bijian. Sedangkan untuk melengkapi kebutuhan sayur-mayur dari jenis
dedaunan masyarakat umumnya mencari ketempat lain yang lebih lembab atau paling
efisien pergi ke pasar.
Maka dengan bahan baku yang tersedia di Bangket
ada beberapa menu masakan yang umu dibuat oleh masyarakat petani dusun
di Pulau Lombok. Berikut saya berikan bebrapa contoh:
1. Kandoq Manis (Sayur Bening)
Kategori Biji-Bijian: Komak Odaq, Komak Ugal, Antap
Odaq, Botor Toaq, Botor Kelaq Ngkember, Lebui, Buncis.
Kategori Dedaunan: Lembain dan Daun Ketujur.
Kategori Dedaunan: Lembain dan Daun Ketujur.
Bumbu Utama: Garam dan Asam.
2. Kandoq Bageq (Sayur Asem)
Kategori Biji-bijian: Komak Odaq, Tolang Komak Toaq,
Antap Odaq, Tolang Antap Toaq, Buncis, Botor Odaq, Tolang Botor, Buncis
Kategori Dedaunan: Lembain, Kangkung, Lelon, Tojang
Bumbu Utama: Asam, Garam, Terasi, Cabai
rawit, Bawang merah, Bawang putih, Tomat.
3. Sambal
a. Sambel Acan
b. Sambel Lasuq
c. Beberoq
d. Sambel Monte
e. Sambel Lekong
f. Sambel Sebie Ijo
Maka dalam pembuatan menu masakan sehari-hari,
cendrung terjadi pengulangan rutin (musim berpengaruh terhadap sayur-mayur yang
diolah) beberapa bahan masakan dengan variasi dua sampai tiga kali pengulangan
menu. Demikian ulasan singkat dengan menu-menu masakan sederhana yang masih
beredar di kalangan petani daerah pinggiran Pulau Lombok.
Komentar
Posting Komentar